TiMe..TiMe..

Join The Community

Selasa, 20 Oktober 2009

Gangguan Tidur Cegah dengan Buah!!!

GANGGUAN tidur tentu saja sangat menyiksa. Apalagi bila esok paginya mereka dituntut bangun pagi untuk bekerja. Tak jarang jika banyak penderita gangguan tidur mengatasi masalah itu dengan jalan pintas yakni meminum obat tidur yang kini banyak tersedia di toko obat atau apotek.

Sebenarnya mengonsumsi obat tidur secara sembarangan tanpa pengawasan dokter adalah keliru dan berbahaya. Obat tidur menimbulkan efek mempercepat tidur melalui pengekangan rangsangan susunan saraf sentral. Efeknya lebih cepat dan hasilnya nyata, inilah alasan bagi penderita yang merasa senang mengonsumsinya. Padahal, dampak dari mengonsumsi obat tidur dalam jangka panjang, cukup serius yakni dapat menimbulkan reaksi negatif misalnya, ketergantungan, ketagihan, dan keracunan.

Gangguan tidur merupakan manifestasi ketidakselarasan dan rangsangan sel otak besar. Pengobatan terhadap penyakit insomnia terutama adalah mengetahui sebab penyakitnya. Analisa dulu secara individu apa penyebabnya, perbaiki kebiasaan hidup yang tidak baik, hindari pikiran sebelum tidur, mandi dengan air hangat, mendengar musik lembut, lakukan terapi atau meditasi yang sederhana dan relaksasi seorang diri. Mungkin dengan cara demikian penderita bisa tidur nyenyak tanpa harus tergantung pada obat tidur.

Manfaatkan segala kemungkinan membimbing tidur secara fisiologis, biarkan tubuh mengeluarkan zat tidur yakni endorphin. Jika tidak efektif baru hubungi dokter, dan konsumsi obat tidur di bawah petunjuknya. Ada juga cara lain yang lebih sehat yakni mengonsumsi buah-buahan. Peneliti Italia pernah melakukan penelitian terhadap 8 jenis jus anggur. Di dalamnya mengandung hormon pembantu tidur yakni melatonin.

Melatonin sendiri adalah zat yang dikeluarkan pineal body dalam otak, dapat membantu penyesuaian siklus tidur dan dapat mengobati insomnia. Malam ketika tingkat melatonin naik itu adalah sinyal untuk tidur, sebaliknya bila menurun di pagi hari berarti sinyal untuk bangun.

Kadar melatonin berbeda dalam anggur dengan jenis berbeda. Dalam anggur (yang telah difermentasi) jumlah kadar melatonin di dalamnya mungkin lebih tinggi, lebih membantu tidur. Selain anggur, pisang dan beberapa jenis buah-buahan lainnya juga memiliki efek menenangkan saraf dan mempercepat tidur. Karena vitamin B6 dan magnesium pada buah pisang yang membuat kita jauh dari melankolis dan melawan perasaan tegang, atau asam amino yang mutlak dibutuhkan tubuh.

Jika beberapa zat ini berinteraksi, akan menjadi bahan utama tubuh dalam membuat serum, memiliki efek tidur dan menenangkan. Pisang mengandung protein, gula, vitamin C, kalsium, besi dan sebagainya, yang memiliki efek memperbaiki limpa dan menenangkan saraf, dengan mengonsumsi pisang seusai makan malam dapat mempercepat waktu tidur.

gangguan tidur bisa menyebabkan kematian!!!!

SUSAH tidur atau yang biasa dikenal dengan istilah insomnia selain bisa menyebabkan stres dan stroke, bisa pula menyebabkan kematian. Benarkah?

Malam hari adalah saat tepat untuk beristirahat dan memulihkan stamina setelah seharian beraktivitas. Banyak hal didapat tubuh dengan tidur yang cukup, mulai dari perasaan yang nyaman ketika terbangun di pagi hari hingga menghilangkan stres. Semuanya bisa didapat dengan tidur yang cukup dan berkualitas. Namun, bagaimana jika sering mengalami gangguan tidur?

Saat semua orang menikmati istirahat panjang di malam hari, tentulah sangat tidak nyaman jika terjaga sendiri tanpa bisa tidur pulas seperti orang-orang lain. Jika tidak bisa tidur di malam hari dan berlangsung terus menerus, mulailah menganggap bahwa ini adalah hal serius. Jangan sekali-kali meremehkannya, karena gangguan tidur berpotensi menyebabkan kematian.

Menurut Dr Olga Parra yang melakukan penelitian bersama tim peneliti dari University Hospital Barcelona, Spanyol, kesulitan tidur bisa berdampak pada naiknya risiko stroke yang mengakibatkan kematian. Kesulitan tidur kemungkinan disebabkan adanya gangguan secara berkala saat mengambil napas. Ini bisa menjadi risiko baru sebuah kematian yang disebabkan stroke.

Kesulitan untuk tidur atau insomnia diperkirakan dialami hampir 20 persen orang. Salah satu penyebabnya adalah sleep apnea, yaitu penderita mengalami gangguan pernapasan setidaknya dalam interval 10 detik atau lebih yang bisa dialami selama 300 kali dalam semalam.

Dalam penelitiannya, Dr Olga Parra melibatkan 161 pasien penderita stroke untuk melihat hubungan antara risiko stroke dengan gangguan dan kesulitan tidur. "Penelitian kami merupakan kali pertama yang menyebut adanya hubungan antara sleep apnea dan stroke yang bisa menimbulkan kematian," ujarnya.

Hubungan itu sangat jelas yaitu sleep apnea merupakan gangguan pernapasan selama tidur karena terhambatnya aliran udara. Bahkan, Dr Olga Parra mulai melakukan monitoring atas penderita stroke setelah pihak rumah sakit mendapati kenyataan adanya pasien yang mengalami stroke setelah mengalami gangguan selama tidur.

Selama hampir 30 bulan melakukan penelitian, Dr Olga Parra menghadapi kenyataan bahwa 22 dari 161 pasien meninggal dunia. Bahkan, setengah dari 22 pasien itu mengalami serangan stroke tahap kedua. Pasien yang paling tinggi dari 161 pasien itu adalah penderita sleep apnea dan menduduki risiko paling tinggi mengalami stroke.

Demikian kesimpulan tim pimpinan Dr Olga Parra yang dipublikasikan oleh The European Respiratory Journal. Stroke merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian dan terjadi jika aliran darah ke otak mengalami hambatan. Karena mengalami hambatan maka aliran oksigen tidak bisa mengalir ke otak. Menurut WHO, pada 2002 silam diperkirakan 5,5 juta orang meninggal di seluruh dunia karena stroke.

Mengomentari hasil penelitian Dr Olga Parra itu, Ludger Grote dari Sahlgrenska Hospital, Swedia, mengatakan, penelitian itu membuat orang makin memahami peran sleep apnea pada pasien penderita stroke.

"Studi Dr Olga Parra memperjelas potensi sleep apnea pada penderita stroke. Hal itu bisa menjadi sebuah pertimbangan untuk melihat implikasi untuk melakukan manajemen stroke," katanya.

Kini Dr Olga Parra akan menyebarluaskan hasil studi mereka ke pusat rehabilitasi sleep apnea di seluruh dunia untuk mengurangi angka kematian akibat stroke.

Lima tahun ke depan Dr Olga Parra berharap hasil studi yang baru bisa dimunculkan. Tercatat susah tidur atau insomnia adalah suatu gangguan tidur yang dialami oleh penderita dengan gejala-gejala selalu merasa letih dan lelah sepanjang hari dan secara terus menerus, (lebih dari sepuluh hari) mengalami kesulitan untuk tidur atau selalu terbangun di tengah malam dan tidak dapat kembali tidur. Sering kali penderita terbangun lebih cepat dari yang diinginkannya dan tidak dapat kembali tidur.

Ada tiga jenis gangguan insomnia, yaitu susah tidur (sleep onset insomnia), selalu terbangun di tengah malam (sleep maintenance insomnia), dan selalu bangun jauh lebih cepat dari yang diinginkan (early awakening insomnia).

Cukup banyak orang yang mengalami satu dari ketiga jenis gangguan tidur ini. Dalam penelitian dilaporkan bahwa di Amerika Serikat sekitar 15 persen dari total populasi mengalami gangguan insomnia yang cukup serius. Gangguan tidur insomnia merupakan gangguan yang belum serius jika Anda alami kurang dari sepuluh hari.

Untuk mengatasi gangguan ini kita dapat menggunakan teknik-teknik relaksasi dan pemrograman bawah sadar.Yang penting harus dapat menjaga keseimbangan frekuensi gelombang otak agar sesering mungkin berada dalam kondisi relaks dan meditatif sehingga ketika harus tidur tidak mengalami kesulitan untuk segera terlelap.

Sabtu, 10 Oktober 2009

CINTA

CINTA


Tuhan……………………

Saat aku menyukai seorang teman

Ingatlah aku bahwa akan ada sebuah akhir

Sehingga aku tetap bersama yang tak pernah berakhir


Tuhan………………………

Ketika aku merindukan seorang kekasih

Rindukanlah aku kepada yang rindu cinta sejati-Mu

Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi


Tuhan………………………

Jika aku mesti mencintai seseorang

Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu

Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu


Tuhan…………………………

Ketika aku sedang jatuh cinta

Jagalah cinta itu

Agar tak melebihi cintaku pada-Mu


Tuhan……………………………

Ketika aku berucap ”aku cinta padamu”

Biarkan ku katakan kepada yang hatinya tertaut pada-Mu

Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu


Sebagaimana orang bijak berucap

Mencintai seseorang bukanlah apa-apa

Tapi, dicintai seseorang adalah sesuatu

Dicintai oleh orang yang kau cintai adalah sangat berarti

Tapi, dicintai oleh sang pencipta adalah segalanya.





HarMoni Diri

HARMONI DIRI

Saat syahadat-ku sebatas ucapan

Saat sholat-ku sebatas gerakan

Saat shaum-ku sabatas kewajiban

Saat zakat-ku sebatas keharusan

Saat haji-ku sebatas kebanggaan

Saat itu pula……………

Kesia-siaan terbesar ada pada diriku


Saat islam-ku sebatas pakaian

Saat iman-ku sebatas ucapan

Saat ikhsan-ku sebatas pengetahuan

Saat itu pula……………

Ada penipuan terbesar dalam diriku


Saat kematian dianggap hanya cerita

Saat neraka dianggap hanya berita

Saat siksa dianggap hanya kata

Saat itu pula……………

Kesombongan terbesar ada pada diriku


Saat takdir dianggap tak mungkin

Saat hidup dipandang kembali mustahil

Saat tuhan dianggap nihil

Saat itu pula………………

Kedurhakaan terbesar ada pada diriku


Bukankah aku memiliki hati ?

Bukankah aku memiliki jasmani ?

Dan…… bukankah aku memiliki akal budi ?

Maka harmonislah semuanya,ya robbi

Semata hanya untuk-Mu

Jumat, 09 Oktober 2009

Tugas akuntansi manajemen lanjut

Disusun Oleh :

Agnesia Arisandy ( 20206024 )

Anisa Ratna Aryanti ( 20206112 )

Arizal ( 20206140 )

Gustaf Erry Prihadi ( 21206188 )

Kelas 4EB02

Universitas Gunadarma

2009

BAB I

KONSEP-KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN

Pemenriksaan akuntansi di bagi menjadi 3 yaitu ;

  1. Pemeriksaan Keuangan ( Financial auditing )
  2. Pemeriksaan Intern ( Internal Auditing )
  3. Pemeriksaan Manajemen ( managemen Auditing )

Pemeriksaan Intern

Pemeriksaan intern dimulai sejak abad 20an. Faktor utama pemeriksaan intern adalah semakin luasnya rentang pengendalian yang dihadapi manajemen dalam operasi yang menyebar dilokasi yang berbeda. Penyalahgunaan atau penggelapan yang tidak diselenggarakan dengan baik merupakan masalah nyata dalam keadaan demikian.

Tujuan utama pemeriksaan intern adalah menemukan kecurangan sebelum kecurangan dideteksi oleh pemeriksa internselama pemeriksaan akuntansi. Badan professional yang terkemuka dari pemerikasaan intern adalah The Institute Of Internal Auditors ( IIA ). Peranana dari pemeriksa inern digaris bawahi dalam “statement of rponsibilities of internal auditors’ yang dipublikasikan oleh IIA pada tahun 1995, yaitu :

  1. menelaah dan menilai kesehatan, kesesuaian dan aplikasi dari akuntansi keuangan dan pengendalian operasi.
  2. memastikan sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur yang ditentukan.
  3. memastikan sejauh mana aktiva perusahaan dipertanggungjawabkan dan diamankan dari segala jenis kerugian.
  4. memastikan keandalan akuntansi dan data lain yang dikembangkan dalam organisasi.
  5. menilai mutu kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan.

Dari definisi diatas, diketahui bahwa pemeriksaanintern mencangkup penilaian yang independent sebagai bagian dari system pengendalian intern. Dan dalam jangka waktu yang bersamaan memberikan nasehat untuk memperbaiki kinerja organisasi. Tujuan yang lainnya adalah memberikan keyakinan kepada manajemen tentang efisiensi dan efektivitas operasi serta kontribusi mereka terhadap pencapaian tujuan organisasi.

Dalam hubungan ini, pemeriksaan intern berlaku sebagai suatu mekanisme pengendalian dari manajemen senior untuk :

ü menjamin / memastikan pengendalian intern yang memadai

ü menelaah keadaan catatan

ü mencegah dan mendeteksi kecurangan

ü memenuhi kewajiban hukum apabila ada

ü memonitor prosedur pelaporan

ü memperkuat keputusan manajen dan

ü melakukan pelaksanaan ‘valeu-of money appraisal’

Perbandingan pemeriksaan intern dan pemeriksaan ekstern

Walaupun terdapat kesamaan antara pemeriksaan intern dan pemeriksaan ekstendalam area audit financial, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua tipe audit tersebut. Perbedaan- perbedaan tersebut terdapat pada pelaksanaa, perhatian utama, tujuan penelaahan, independensi, pendeteksian kecurangan.

Pemanfaatan pekerjaan pemeriksaan intern

Fungsi audit yang dilakukan oleh pemeriksaan intern secara teknis merupakan bagian dari system pengendalian intern dalam suatu perusahaan. Tujuannya adalah untuk melaporkan kepada manajemen apakah pengendalian intern diimplementasikan secara tepat.

Ruang lingkup dan mutu dari pekerjaan audit intern secara langsung mempengaruhi ruang lingkup audit ekstern. Kepantingan utama pemeriksaan ekstern dalam memanfaatkan [ekerjaan intern adalah untuk mengkaji dan menilai pengendalian intern sebagai bagian dari audit keuangan.

Berikut ini akan dibahas penelaahan pekerjaan pemeriksaan intern khusus yang akan dilakukanpemeriksaan ekstern. Pemeriksaan ekstern harus memperoleh kepastian yang memadai bahwa :

  1. ruang lingkup dan program audit yang bersangkutan telah cukup untuk tujuan pemeriksaan ekstern
  2. pekerjaan dengan baik direncanakan dan pekerjaan asisten secara baik disupervisi, ditelaah dan didokumentasikan.
  3. bukti – bukti yang sesuai diperoleh untuk memberikan suatu dasar yang layak untuk simpulan yang dicapai.
  4. simpulan yang dicapai cukup memadai dan setiap laporan yang disusun konsisten dengan hasil pekerjaan yang dilakukan.
  5. semua pengecualian yang signifikan atau masalah yang tidak bisa diungkapkan melalui prosedur pemeriksa intern telah dibawa ketingkat manajemen, dan secara baik diselesaikan.

Pemeriksaan Manajemen / Operasional

Pemeriksaan manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi dari suatu perusahaan, departemen atau sertiap entitas dan subentitas yang dapat diaudit. Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektivitas,dan ekonomisasi dalam usaha dan organisasi yang lain.

Pemeriksaan komprehensif merupakan suatu istilah yang biasanya berkaitan audit sektor public yang dilakukan oleh auditor pemerintah. Tidak mengherankan, tujuan dari pemeriksaan operasional sendiri telah didefinisikan dalam berbagai cara. General Accounting Office ( GAO ) di Amerika Serikat mendefinisikan pemeriksaan operasional sebagai auditing yang menentukan :

  • apakah entitas mengelola dan mengunakan sumber dayanya ( seperti pesonil, kekayaan, ruangan ) secara ekonomis dan efisien
  • penyebab dari ketidakefisienan atau praktik yang tidak ekonomis, dan
  • apakah entitas telah menaati hukum dan peraturan yang berhubungan dengan masalah ekonomis yang efisiensi

Pemeriksaan manajemen berhubungan dengan 3E ( ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas ) diseluruh operasi. Efesiensi adalah ukuran dari hubungan antara masukan dan keluaran, sedangkan efektifitas adalah ukuran keluaran.

Perbandingan pemeriksaan manajemen dan pemeriksaan keuangan

Pada umumnya, pemeriksaan manajemen memerlukantenaga tim yang mempunyai berbagai latar belakang akademis, keterampilan teknis dan pengalaman. Pemeriksaan seperti ini mencangkup suatu ruang lingkup penelaahan yang lebih luas dari pada pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan ketaatan.

Manfaat dari pemeriksaan manajemen adalah :

  1. memberi informasi operasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan.
  2. membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan – laporan dan pengendalian.
  3. memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditetapkan, rencana-rencana, prosedur serta persyaratan peraturan pemerintah.
  4. mengidentifikasikan area masalah potensial pada tahap dini untuk menentukan tindakan preventif yang akan diambil
  5. menilai ekonomisasi dan efesiensi penggunaan sumber daya termasuk memperkecil pemborosan
  6. menilai efektifitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan
  7. menyediakan tempet pelatihan untuk personil dalam seluruh fase operasi perusahaan.

Bagaimana melakulkan pemeriksaan manajemen?

Tahap dari suatu pemeriksaan manajemen yang tipikal meliputi :

  1. usulan dan pengenalan
  2. survai pendahuluan
  3. penelaah yang lebih rinci
  4. penguji detail
  5. mengembangkan dan menelaah temuan audit
  6. pelaporan
  7. tindak lanjut setelah audit

manajemen Audit untuk area khsus

setiap organisasi individual mempunyai cara sendiri untuk melakukan operasi, tergantung pada jenis barang yang diproduksi dan jasa yang ditawarkan.

Dasar- dasar Hubungan Antar Manusia

Dalam melaksanakan audit, staff auditi tidak hanya berhubungan dengan data tetapi juga berhubungan dengan orang yang ada di perusahaan.”hubungan” staf audit dengan petugas perusahaan memegang peranan penting karena hubungan yang baik dapat mempermudah perolehan data/ informasi. Bahkan dapat meringankan pekerjaan auditor dengan bantuannya dalam hal pembuatan kertas kerja.

Untuk menjadi komunikator yang baik kita mempunyai dua syarat, yaitu :

- menjadi pembicara yang baik

- menjadi pendengar yang baik

adapun hal –hal yang perlu diperhatikan untuk memenuhi syarat diatas :
1. pembicara yang baik

2. pendengar yang baik

Hubungan antar manusia juga dipengaruhi oleh keberhasilan dalam berkomunikasi. Untuk itu kita perlu mengetahui/ memahami tentang :

- Apa itu komunikasi

- Kepada siapa kita melakukan komunikasi

- Bagaimana kita melakukan komunikasi

- Tujuan hasil apa yang ingin dicapai

Unsur – unsur/ komponen – komponen komunikasi

Komunikasi dapat berjalan lancar apabila ada empat komponen yaitu :

  1. komunikator
  2. pessan / gagasan
  3. media / saluran
  4. komunikan atau sasaran

Metode Pendekatan

Komunikasi harus mampu menciptakan suatu proses belajar yang akhirnya mengarah kepada suatu perubahan sikap tingkah laku pada pihak penerima ( komunikan ).

Untuk mencapai tujuan itu maka didalam komunikasi terdapat dua system pendekatan, yaitu :

  1. pendekatan pribadi, terdiri dari

- pendekatan perorangan dapat bersifat searah ataudua arah

- pendekatan kelompok dapat bersifat searah ataudua arah

  1. pendekatan non-pribadi

BAB II

TEKNIK DAN PENDEKATAN DALAM MANAGEMEN AUDIT

2.1 Pengenalan industri audit

Dalam norma pemeriksaan akuntan yaitu norma pelaksanaan pemeriksaan yang diterbitkan oleh ikatan akuntan indonesia disebutkan bahwa pemeriksaan harus direncanakan sebaik-baiknya agar akuntan pemeriksa dapat mencapai hasil pemeriksaan yang tepat dan berhasil guna.

Dalam menyusun rencana pemeriksaan salah satu tahap yang penting adalah “ mengenal usaha perusahaan. akuntan pemeriksa harus memahami kegiatan perusahaan, bidang usaha, keadaan atau latar belakang dan kebijakan usaha perusahaan agar dapat menilai kewajaran dan kelengkapan laporan kegiatan perusahaan dan harus mempunyai gambaran perbandingan perusahaan tersebut dengan perusahaan lain yang sejenis serta posisinya di luar bidang usaha sejenis.

Dengan kata lain dalam melakukan suatu pemeriksaan, baik itu pemeriksaan keuangan, maupun pemeriksaan manajemen, seorang akuntan pemeriksa terlebih dahulu perlu mengambil informasi umum yang penting dari perusahaan yang akan diperiksa. Ada 2 jenis informasi yang perlu dikumpulkan dalam proses pengenalan usaha perusahaan, yaitu :

I. informasi mengenai aspek-aspek di dalam perusahaan, seperti struktru organisasi, rencana kebujakan manajemen, sistem akuntansi dan lain-lain yang berhubungan dengan perusahaan. keterangan pokok aspek-aspek di dalan perusahaan adalah sbb :

1. aspek penjualan

2. aspek produksi

3. aspek umum

4. aspek keuangan

5. aspek sumber daya manusia

6. aspek akuntansi

II. informasi mengenai aspek-aspek lingkungan di luar perusahaan meliputi latar belakang industri, seperti pengaruh barang substitusi, posisi industri tersebut dalam perekonomia, anggota perusahaan yang bergerak dalam industri yang bersangkutan.

1.2 Management audit dengan pendekatan arus sumber daya

Management audit dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, yaitu :

1. bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen, seperti produksi, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, dan lain-lain.

2. Bertitil tolak dari fungsi-fungsi manajemen perusahaan yaitu perencanaan, pelekasanaan, dan pengendalian/pengawasan.

3. Bertitik tolak dari arus sumber daya manusia seperti manajemen, mesin ( teknologi ), material, uang, manusia, dan lain-lain.

Dalam sub bab ini penulis akan membahas pendekatan management audit menurut sumber daya yang sebagian besar nara sumbernya berasal dari buku “ management audit the Assesment of quality management sistem “ karangan Allan J. Sayle.

Seorang management auditor yang telah mempunyai gamabaran tentang perkerjaan organisasi dan pekerjaan yang ada di perusahaan audit, maka langkah berikut adalah menganalisa apa yang ada pada setiap perkerjaan agar dapat menentukan secara tepat apa yang akan diuji. Di luar perusahaan jasa seperti unit pekerjaan terdiri dari suatu kumpulan 4 unsur pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas secara benar. Unsur-unsus tersebut adalah:

1. Manusia \

2. Item

3. Peralatan

4. Informasi

1.3 Management audit berdasarkan fungsi

A. Audit Pemasaran

definisi

Audit pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas. Fungsi utamanya adalah untuk menguji dan menilai tujuan dan kebijakan pemasaran yang mengarahkan perusahaan. ia merupakan suatu penelaah dan penilaian atas semua operasi pemasaran secara sistematis, kritis, dan tidak memihak dari tujuan dan kebijakan dasar operasi serta asumsi yang mendasari mereka dan juga prosedur personel dan yang berlaku untuk merapkan kebijakan dan mencapai tujuan.

Tipe audit pemasaran

Audit cenderung baik horizontal maupun vertikal. Suatu audit yang horizontal melihat seluruh pemasaran, dengan penekanan pada elemen dari bauran di antara mereka.

Sedangkan suatu audit vertikal melihat elemen fungsional tertentu.

Komponen dari audit pemasaran

Suatu audit pemasaran yang komperhensif dan berskala penuh akan mencakup 6 bagian komponene sbb :

1. audit lingkungan pemasaran

2. audit strategi pemasaran

3. audit organisasi pemasaran

4. audit sistem pemasaran

5. audit poduktivitas pemasaran

6. audit fungsi pemasaran

Auditor pemasaran

Auditot yang melakukan audit pemasaran harus mempunyai pengalaman, pengetahuan dan imaginasi yang kreatif apabila mereka inign berhasil.

Ada 6 kemungkinan sumber auditor

1. self audit

2. audit from accross

3. audit from above

4. company auditing office

5. company task force audit

6. outside audit

B. Audit Sumber Daya Manusia ( human resources audit )

Manusia sering dikatakan sebagai sumber daya organisasi. Dalam kenyataannya, mereka adalah sumber daya organisasi yang paling vital. Fungsi sumber daya manusia dalam kebanyakan organisasi besar dikelompokkan dalam suatu kelompok sentralisasi yang tunggal, yaitu departemen yang bertanggunga jawab untuk mendapatkan, mengembangkan, dan memelihara/mepertahankan sumber daya manusia

pengertian audit sumber daya manusia

william B. Wether, JR dan Keith Davis dalam bukunya “ human resources and personel management “ mendefinisikan audit sumber daya manusia sebagai penilaian aktivitas personil yang digunakan dalam organisasi.

Manfaat audit sumber daya manusia

Suatu audit mengingatkan anggota bagiana dan yang lain tenteng kontribusinya. Ia juga memberikan suatu citra profesional dari bagian antara manager. Audit membantu mengklasifikkasikan peranan bagian untuk mencapai keseragaman yang lebih besar, terutama dalam geografis yang terpisah dan fungsi sumber daya manusia yang desentralisasi.

Ruang lingkup audit sember daya manusia

Ruang lingkup sumber daya manusia mencakup :

1. audit strategi perusahaan

2. audit fungsi sumber daya manusia

3. audit ketaatan manajerial

4. audit kepuasan karyawan

C. Audit Mutu

sebelum membicarakan audit mutu, ada baiknya pembaca terlebih dahulu memahami beberapa konsep dasar kualitas.

Manager harus dapat memonitor kemajuan perusahaannya mencapai tujuan untuk perbaikan dan dalam mempertahankan tingkat kualitas.melaporkan dan mengukur performa kualitas adalah mutlak penting untuk keberhasilan dan program perbaikan kualitas yang berjalan. Suatu prasyarat fundamental untuk pelaporan ini adalah mengukur biaya kualitas. Akan tetapi untuk mengukut biaya-biaya tersebut, suatu definisi operasional diperlukan.

Definisi kualitas

Kualitas adalah suatu ukuran yang relatif dari kebaikan. Secara operasional suatu produk yang berkualitas adalah suatu produk yang memenuhi pengharapan pelanggan. Secara umum, terdapat 2 macam tipe kualitas, yaitu quality of desain dan quality of conformance.

Definisi biaya kualitas

Biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan dengan kreasi, identifikasi perbaikan, dan pencegahan perusakan. Biaya kualitas dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori, yaitu:

1. biaya pencegahan.

2. biaya penilaian.

3. biaya kegagalan internal.

4. biaya kegagalan eksternal.

Pelaporan pengendalian biaya kualitas

Suatu sistem pelaporan kualitas biaya adalah penting apabila suatu organisasi secara sungguh-sungguh mengendalikan biaya kualitasnya.suatu daftar rincian biaya kualitas yang aktual dengan kategori memberikan 2 penglihatan yang penting. Pertama, yang mengungkapkan besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori. Memungkinkan manager menilai pengaruh financial mereka. Kedua, ia menunjukan distribusi biaya kualitas berdasarkan kategori, memungkinkan manager menilai biaya relatif dari setiap kategori.

Laporan biaya kualitas

Signifikan finacial biaya kualitas dapat dinilai lebih mudah dengan dinyatakan biaya-biaya ini dengan suatu prosentase terhadap penjualan aktual.

Tipe-tipe audit mutu

audit mutu dapat dibagi menjadi 4 kategori :

1. tujuan audit

suitability quality audit

conformity quality audit

2. objek audit

quality program audit

sistem quality audit

3. sifat audit

internal quality audits

eksternal quality audits

4. metode audit

location oriented quality audit\

function quality audit

1.4 Penugasan khusus dalam management audit

Pemeriksaan operasi internasional

Terdapat elemen-elemen, faktor-faktor dan area perhatian yang harus disadari seorang manajemn auditor yang berasal dari indonesia pada waktu memeriksa operasi di luar indonesia. Langkah-langkah pemeriksaan ( familiarisasi, verifikasi, evaluasi, dan rekomendasi, laporan lisan dan tertulis, dan tindak lanjut ( follow up ) adalah lebih sulit keadaan ( lingkungan ) internasional. Suatu pemeriksaan internasional yang berhasil harus memperhatikan faktor-faktor/ciri-ciri khusus sebagai berikut :

1. bahasa

2. perbadaan budaya

BAB III

PERILAKU DALAM MANAGEMENT AUDIT

3.1 Hubungan Antar Manusia Dalam Management Audit

Menurut Archie Mc Ghee, dalam tulisannya “An approach to upgrading the internal audit functions” seorang auditor pada umumnya mempunyai 4 kelemahan (weaknesses) yaitu:

  1. Kurang Imaginatif
  2. Kurang Praktis
  3. Kurang Obyektif
  4. Kurang Dalam Sikap (Attitude)

Faktor ”Hubungan Antara Manusia” Dalam Management Audit

Titik sentral ”Human Relations” adalah manusia. Titik sentral ”Human Relations” dalam suatu pekerjaan audit adalah auditee (obyek yang akan diperiksa). Auditor yang melakukan pemeriksaan perlu mengetahui perilaku auditee yang satu sama lain yang berbeda itu.

Ahli jiwa Jung membedakan manusia menjadi 2 tipe, yaitu :

  1. Tipe introversi yaitu orang yang perhatian utamanya diarahkan kedalam diri sendiri.
  2. Tipe Ekstroversi (Extravers) yaitu orang yang perhatiannya terutama ditujukan ke luar.

Auditor perlu mengetahui auditeenya itu termasuk tipe manusia yang mana. Pada umumnya ada 3 macam perilaku auditee, yaitu :

  1. Auditee yang memandang auditor sebagai seorang polisi yang melakukan pemeriksaan terhadap orang yang tengah menjalankan pekerjaan dengan maksud yang utama untuk menemukan kesalahan, kelemahan, ataupun kekurangan yang ada.
  2. Auditee yang sangat ”ramah” (friendly) terhadap auditor.
  3. Auditee yang berperilaku biasa-biasa saja/wajar/normal.

Hubungan Kerjasama Antara Management dengan Eksternal Auditor

Sebelum menjelaskan hubungan kerja sama antara management dan external auditor, sebaiknya kita lihat dulu mengenai perbedaan antara management dan external auditor.

Management maupun external auditor sama-sama auditor tetapi mereka mempunyai beberapa perbedaan.

Perbedaan utama antara management dan external auditor adalah :

- Management auditor adalah karyawan dari suatu organisasi sedangkan external auditor adalah seorang ”kontraktor” yang independen.

- Internal auditor melayani kebutuhan organisasi; sedangkan external auditor melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang dapat dipercaya.

- Management auditor meninjau semua operasi dan pengendalian dalam suatu organisasi untuk efisiensi, ekonomi, dan efektivitas sedangkan external auditor terutama meninjau perkiraan neraca dan rugi laba, meninjau operasi dan pengendalian intern untuk menentukan ruang lingkup pemeriksaan dan keandalan data keuangan.

- Management auditor secara langsung berhubungan dengan pencegahan kecurangan pada setiap bentuk atau memperluas setiap aktivitas yang diperiksa sedangkan external auditor secara insidentil berhubungan langsung dengan pencegahan deteksi kecurangan yang secara langsung dan mempengaruhi secara material atas laporan keuangan.

- Management auditor adalah independen terhadap aktivitas yang diperiksa, akan tetapi siap menanggapi kebutuhan dan keinginan dari semua unsur-unsur manajemen, sedangkan external auditor independen baik terhadap manajemen maupun dewan direksi kedua-duanya dalam fakta dan dalam sikap mental.

- Management auditor meninjau aktivitas secara berkesinambungan, sedangkan external auditor meninjau catatan yang mendukung laporan keuangan secara periodik biasanya setahun sekali.

Management auditor dan external auditor harus mengkoordinasikan usaha mereka bersama-sama. Teknik-teknik yang digunakan dalam pemeriksaan keuangan baik oleh management maupun oleh external auditor mungkin adalah sama, akan tetapi tujuannya dan hasil yang diharapkan bervariasi. Mereka merupakan dua profesi yang berbeda yang harus saling menghormati satu sama lain dan saling memanfaatkan bakat masing-masing. Mereka harus mengembangkan suatu hubungan yang kuat dan berkesinambungan.

Koordinasi dan kerja sama antara management dan external auditor adalah penting. Reduksi biaya bukan satu-satunya alasan. Yang lebih penting adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari proses audit secara keseluruhan. Hal ini memerlukan perencanaan dan suatu kontruksi jembatan yang baik antara management dan external auditor.

Koordinasi yang memuaskan memerlukan pengertian bersama dari setiap peran dan tujuan. Ia membutuhkan penghargaan dari setiap profesionalisme yang lain. Ia memerlukan tingkah laku profesional dan kompetisi, dan yang paling penting, ia memerlukan saling kepercayaan (mutual trust).

Hubungan Kerja Sama Antara Management Auditor dan Auditee.

Auditor keuangan (financial auditor) terutama berurusan dengan angka-angka, Auditor intern yang berorientasi manajemen terutama berurusan dengan orang-orang. Untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan untuk meyakinkan tindakan korektif terhadap temuan audit mereka. Management auditor harus mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dengan auditee, sekarang ini management auditor dapt menemukn mereka sendiri dibebani tujuan yang bertentangan yang muncul dalam pertentangan yang lengkap. Masalahnya adalah sesuatu yang rumit sebagai berikut :

- Di satu pihak, mengamankan perusahaan dari auditee; di lain pihak, berjaga-jaga terhadap kemungkinan adanya kecurangan dan mengungkapkannya apabila ai menjadi terbukti.

- Di satu pihak, mendapatkan kepercayaan dari seorang manajer operasi; di lain pihak, mencatat temuan yang menyimpang dalam laporan yang disampaikan kepada atasan manajer tersebut.

- di satu pihak, masuk kedalam daftar gaji CEO (Chief Executive Officer); di lain pihak, melaporkan kepada Dewan Direksi mengenai kelalaian dalam suatu perusahaan yang CEO mempunyai tanggung jawab penuh.

Menghadapi tujuan yang bertentangan ini dapat menyulitkan. Mereka harus dipenuhi management auditor dalam melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan kepada mereka. Bagian ini akan membahas masalah dan mengeksplorasi jawaban, terutama berhubungan dengan :

- Bagaimana auditee menghargai auditor.

- Sebab-sebab penghargaan yang rendah (loe esteem)

- Pentingnya mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik antara auditor/auditee.

Akibat adanya hubungan baik atau jelek.

- Pemeriksaan yang partisipatif (participative Auditing)

- Dilema khusus untuk management auditor.

Bagaimana Auditee Menghadapi Auditor

Untuk masa yang lalu, auditor dikenal secara umum bahwa kedatangan mereka tidak membawa kesukaan dan peninggalan mereka tidak membawa air mata. Sampai dengan tahun 1965, sesuatu studi riset yang dipublikasi memberikan kekhususan kepada pengertian umum ini. NC. Churchil dan W. W. Cooper dalam Accounting Review, Vol XI No. 4 (Oktober 1965), halaman 267-281 dengan judul “A Field Study of Internal Auditing” melaporkan suatu studi pilot dari tujuh perusahaan di Area Pittsburgh. Pertanyaan yang ditanyakan antara lain adalah :

- Bagaimana sikap anda terhadap management auditor ?

- Peranan apa yang mereka mainkan menurut perasaan/pendapatan anda ?

Hasil temuan dari suatu studitersebut menunjukkan bahwa hanya 24% dari responden mempunyai sikap yang positif terhadap auditor.

Manajemen senior dan panitia audit mempunyai penghargaan yang lebih tinggi untuk mereka yang membantunya daripada orang yang tidak tergantung pada pemeriksaan manajemen. Sekarang ini auditee membantu management audit melaksanakan audit komprehensif. Sebab itu, agar dapat memperbaiki mereka dari sikap auditee, management auditor perlu mengetahui alasan mengapa banyak orang memandang mereka dengan penghargaan yang rendah.

Perbaikan sulit dilakukan tanpa terlebih dahulu mengetahui secara menyeluruh sumber penyebabnya. Penyebab itu ditemukan dalam status organisasi dari management auditor, cara mereka memandang fungsi mereka sendiri, dan bagaimana mereka mempraktekkan profesi mereka.

Pengaruh Hubungan Auditor/Auditee

Studi riset mengumpulkan sejumlah bukti penting perlunya pelaksanaan audit tanpa bermusuhan. Studi riset menyatakan bahwa hubungan yang jelek mengalahkan tujuan audit dan bahwa hubungan yang baik mempromosikannya. Hasil yang diperoleh dari gaya yang hangat dan empatitis secara signifikan lebih baik daripada hasil yang didapat dari gaya yang dingi dan tidak empatitis. Management auditor seharusnya tidak berpikir bahwa status yang tinggi dalam organisasi akan melindungi mereka dari pengaruh hubungan yang jelek antara auditee/auditor. Tampaknya pekerjaan management audit yang baik dan imagiantif tidak cukup meyakinkan perbaikan dalam operasi. Auditee harus menerapkan rekomendasi audit. Oleh sebab itu, gaya audit mungkin sepenting seperti komptensi teknis.

Beberapa Usulan Untuk Perbaikan Hubungan Auditee/Auditor.

    1. Umpan balik
    2. Sikap Konsultasi

Komunikasi Dalam Management Audit

Dalam melakukan suatu tugas pemeriksaan, seorang auditor sebagian besar waktunya digunakan untuk melakukan komunikasi dengan auditee, antara lain : untuk memperoleh, menanyakan, mendiskusikan dan mengungkapkan bukti-bukti ataupun fkta-fakta yang dicatat dalam laporan keuangan. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan auditee, pemahaman analisis transaksional adalah sangat membantu.

Apakah analisis transaksional (Transactional analysis) itu ?

dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat bahwa orang disekitar kita amati sering berubah (ekspresi wajah, kata-kata, gerak, sikap badan, fungsi tubuh). Eric L. Bame dan Thomas A. Harris dengan teori Analisis Transaksionalnya berusaha menjelaskan tingkah laku manusia yang aneh tersebut. Analisis Transaksional menyelidiki timbal balik atau komunikasi antara pribadi di antara orang-orang yang terlibat dalam suatu organisasi dengan tujuan meningkatkan efektivitas organisasi. Analisis Transaksional menganalisis apa yang terjadi jika orang berkomunikasi dan berinteraksi. Suatu transaksi adalah setiap unit interaksi antara dua orang atau lebih. Teori ini berusaha menjelaskan pemahaman kita terhadap perilaku manusia dan hubungan antara pribadi.

BAB IV

TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL MANAGEMENT AUDIT

Bentuk Temuan Kekurangan

Temuan kekurangan mengggambarkan kondisi atau tindakan yang seharusnya tidak demikian, termasuk sistem yang tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Temuan kekurangan adalah penyimpangan/deviasi dari norma-norma yang diharpakan atau stendaryang di harapkan/ditentukan.

Temuan kekurangan merupakan bukti yang paling nyata dari pekerjaan internal audit. Kata temuan (finding) merupakan suatu penilaian yang logis dan informasi yang auditor telah gabungkan bersama.

Usulan untuk Perbaikan

Sebuah temuan kekurangan menggambarkan sesuatu yang salah, atau sesuatu yang sedang berjalan tidak benar. Auditor juga menghadapi transaksi atau kondisi yang pada ahkikinya tidak salah, akan tetapi dapat dilakukan perbaikan. Disamping itu, suatu bentuk memo penerimaan yang janggal untuk digunakan mencatat penerimaan tidak beralasan dipertimbangkan sebagai suatu kekurangan,terutama apabila internala uditor tidak dapat menunjukan kesalahan dalam perhitungan penerimaan.

Manajer operasi akan menemukan itu sulit dipertengkarkan bahwa pembayaran barang yang tidak diterima adalah kekuranga, akan tetapiia tidak wajar menetapkan label kekurangan yang sama pada waktu perbaikan yang diusulkan terhadapsebuah memo penerimaan, apabila tidak ada kesalahan yang dapat dinyatakan. Perbaikan demikain seharusnya berada pada klasifikasi terpisah. Di beberapa perusahaan, ini secara sederhana diberi judul “Usulan untukperbaikan (suggestion for Improvement), bukan rekomendasi untuk perbaikan kekurangan, da tidak membawa konotasi temuan kesalahan dengan judul ”kekurangan” (deficiency).

Pada dasarnya kekurangan-kekurangan harus dikoreksi, suatu usaha untuk memperbaiki suatu kondisi, sesuatu yang tidak melanggar peraturan atau standar yang ditentukan, adalah hal lain. Dalam hal demikian, manajer harus mempunyai hak untuk memutuskan apakah mengiplementasikan usulan atau tidak. Suatu usulan mengotomatisasikan sistem adalah suatu usulan untuk perbaikan. Manajer operasi harus mempunyai kekuasaan untuk menerima atau menolaknya. Tanggung jawab tersebut seharusnya membawa kekuasaan untuk memutuskan bagaiman menjalankannya sesuai dengan itu.Usaha untuk perbaikan seharusnya di pandang sebagai usulan dan dikonsepkan agar mereka tidak jatuh pada kategori yang sama sebagai kekurangan.

Karakteristik kekurangan

Kekurangan-kekurangan temuan yang dilaporkan harus :

  • Cukup signifikan dan pantas dilaporkan kepada manajemen .
  • Didokumentasikan oleh fakta, bukan opini, dan oleh bukti-bukti yang memadai , kompeten dan relevan.
  • Secara obyektif dikembangkan tanpa menambah atau berdasarkan ide yang terbentuk sebelumnya (preconceivep ideas).
  • Relevan dengan masalah yang terlibat.
  • Cukup menyakinkan agar kesimpulan dapat beralasan, logis, dan berdasarkan fakta yang disajikan.

Pendekatan

Apabila internal auditor mengadakan pendekatan terhadap formulasi dan komunikasi dari temuan kekurangan-kekurangan, mereka harys mempertimbangkan factor-faktor berikut :

1. Peninjauan hal-hal yang sudah terjadi (hindsight) adalah tidak wajar dan realistis.

2. Auditor, bukan auditee, harus mempunyai bukti yang cukup untuk melaporkan .

3. Internal auditor sudah barang tentu tertarik peda perbaikan-perbaikan dalam performa, akan tetapi performa tidak perlu mendapat kritikan hanya karena ia kurang dari100%.

4. Internal auditor tidak dapat mengambil posisi bahwa suatu kondisi adalah defektif secara gampang karena mereka ada.

5. Internal auditor harus melangkah ke belakang temuan mereka.

Unsur-unsur Temuan Kekurangan

Semua temuan kekurangan yang dilaporkan terdiri dari unsur-unsur utama yang tertentu. Internal auditor dan supervisor mereka harus secara mendalam mengetahui unsur-unsur sebagai berikut :

  • Standar –apa yang seharusnya operasi selesaikan.
  • Kondisi – apa yang opserasi sebenarnya selesaikan
  • Prosedur dan praktek – apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang benar-benar dilaksanakan
  • Penyebab – apa sebabnya penyimpangan standar terjadi.
  • Akibat – apa yang terjadi atau dapat terjadi karena kondisi tidak memenuhi standar.
  • Kesimpulan – apa yang perlu diperbaiki.
  • Rekomendasi – bagaimana perbaikan dapat dilakukan.

Menjual Temuan Audit

Internal auditor harus dapat menjual (to sell) temuan auditnya daripada hanya sekedar menyampaikan temuannya. Proses menjual temuan audit seharusnya dimulai sejak dini. Pada pertemuan pendahuluan, auditor harus menyakinkan auditee bahwa:

  • Auditee akan disampaikan secara benar setiap kekurangan yang auditor temukan.
  • Temuan dan pendukung temuan tersebut kedua-duanya akan didiskusikan secara menyeluruh.
  • Setiap pertanyaan yang berhubungan dengan fakta akan dipecahkan sebelum masalah dilaporkan.
  • Auditee akan diberi setiap kesempatan untuk menginisiasi tindakan korektif.

Peran Laporan Pemeriksaan Manajemen

Melaporkan hasil audit kepada manajemen merupakan bagian yang terpenting dan menantang dari pekerjaan seorang management auditor. Nilai pekerjaan management auditor bukan datang dari pengumpulan informasi, akan tetapi berasal dari penilaian dan presentasi informasi tersebut. Kesadaran dan akseptasi manajemen terhadap konklusi dan tindakan yang cepat dalam menanggapi masalah yang dilaporkan adalah ukuran keberhasilan management auditor.

Nilai Laporan Pemeriksaan Manajemen

Laporan audit memainkan suatu peran yang unik dan berpengaruh dalam suatu organisasi. Ia merupakan suatu dokumen yang didistribusikan secara reguler pada manajemen senior, dewan direksi dan panitia audit. Laporan audit termasuk rekomendasi-rekomendasi untuk perubahan dalam prosedur dan standar. Ia meminta perhatian terhadap area yang mempunyai resiko tinggi. Ia melaporkan penilaian terhadap kualitas dari sistem dan prosedur.

Di mata manajemen auditor, laporan mungkin lebih “menyebalkan” daripada bernilai karena sebagian besar waktu audit dianggarkan untuk perencanaan dan pekerjaan lapangan. Laporan mungkin merupakan suatu gangguan (Nuisance), karena ia mengkonsumsi terlalu banyak waktu kelompok audit untuk menulisnya, mengedit dan menerbitkannya. Dalam kenyataan penulisan laporan adalah sulit dan memerlukan banyak waktu. Pekerjaan management auditor adalah menghasilkan laporan yang berkualitas sebaik mungkin sambil mengendalikan biaya produksinya.

Tujuan Laporan Audit

Laporan management audit adalah untuk memenuhi tujuan manajemen, bukan untuk auditor. Tujuan bisnis dari laporan audit :

1. Untuk memberi informasi

2. Untuk mendesak

3. Untuk mendapatkan hasil

Standart kualitas untuk laporan pemeriksaan manajemen

Terdapat 8 standar kualiatas yang diminta pembaca tehadap laporan pemeriksaan manajemen, yaitu :

1. Langsung

2. Ringkas

3. Tepat

4. Persuasif

5. Konstruktif

6. Berorientasi hasil

7. Mengundang perhatian

8. Tepat waktu